Konstelasi Model Implementasi Kebijakan Alokasi Anggaran Pendidikan di Jawa Barat
1. Prioritas yang Perlu Dibenahi
Agar alternatif
model yang dibuat dapat menjadi model yang efektif maka sedapat mungkin
terhindar dari kelemahan dan dapat memanfaatkan potensi yang dimili untuk
menjawab tantangan dan menghadapi ancaman. Berdasarkan alasan itu maka
dibuatlah prioritas berikut ini yang harus untuk dibenahi dan diutamakan dalam
pengalokasian anggaran pendidikan berbasis kearifan lokal di Provinsi Jawa
Barat.
Prioritas
diberikan pada :
a.
Peningkatan sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan pendidikan
b.
Pemenuhi kekurangan guru baik segi
kuantitas maupun kualitasnya pada setiap daerah, khususnya daerah-daerah
terpencil .
c.
Peningkatan profesionalisme guru maupun
tenaga kependidikan maupun profesionalisme pengelolaan pendidikan.
d.
Pemanfaatan media teknologi modern pada
fungsi pendidikan
e.
Pemberian bantuan biaya pendidikan bagi
anak-anak yang berasal dari keluarga berpendapatan rendah atau miskin terutama
yang berada di desa-desa tertinggal. Secara lebih spesifik adalah anak-anak petani,
nelayan, dan buruh.
f.
Peningkatan relevansi pendidikan dengan
tiga hal : pertama, falsafah yang melandasi masyarakat Jawa Barat yaitu
falsafah silih asuh, silih asih, dan
silih asah. Kedua, potensi
religiusitas masyarakat berkontribusi pada usaha keras dalam mencerdaskan
dirinya dan berkompetensi untuk mendapatkan ilmu pengetahauan. Ketiga, tersedianya dunia industri dan
dunia usaha yang bisa mendukung kegiatan pembangunan pendidikan di Jawa Barat.
2.
Pengembangan
Visi dan Misi Implementasi Kebijakan pada Tingkatan Pemerintah Provinsi
Visi
yang ditawarkan dalam model ini adalah : “Pendidikan dasar berbasis kearifan lokal, dikelola secara profesional dan bermutu global”.
Misi yang harus dijalankan Pemerintah Provinsi
untuk mencapai visi tersebut adalah :
a.
Mengatasi kekurangan sumberdaya :
keterbatasan sarana, prasana dan guru serta tenaga kependidikan khususnya di
daerah terpencil
b.
Memberikan bantuan biaya pendidikan bagi
masyarakat yang berpendapatan per kapita rendah terutama masyarakat miskin yang
berada di desa-desa tertinggal.
c.
Meningkatkan dan membudayakan profesionalisme baik di kalangan guru maupun
para tenaga kependidikan lainnya.
d.
Menyediakan dan memanfaatkan media
teknologi modern untuk fungsi pendidikan.
e.
Meningkatkan relevansi pendidikan dengan
pemenuhan kebutuhan bagi keberlangsungan kehidupan, dengan mengaitkannya pada
falsafah hidup dan potensi masyarat Jawa Barat serta dunia industri.
3.
Asumsi-asumsi
untuk Model
Asumsi,
anggapan dasar atau postulat menurut
Surakhmad (1985 :107) adalah suatu titik tolak pemikiran yang kebenarannya
diterima oleh peneliti.
Asumsi-asumsi
yang digunakan untuk model alternatif adalah sebagai berikut :
a.
Pendidikan dasar berbasis kearifan
lokal, yang dikelola secara profesional dan bermutu global memerlukan
kepemimpinan transformasional.
b.
Kebijakan alokasi anggaran pendidikan dasar
memberikan prioritas pada (1) peningkatan sarana, prasana dan tenaga kependidikan
khususnya di daerah terpencil, (2)
pemberian bantuan biaya pendidikan bagi
masyarakat yang berpendapatan perkapita rendah terutama masyarakat miskin, (3)
peningkatan profesionalisme baik di kalangan guru maupun para tenaga
kependidikan lainnya, (4) penyediaan dan pemanfaatan media teknologi modern
untuk fungsi pendidikan, dan (5)
peningkatan relevansi pendidikan dengan pemenuhan kebutuhan bagi
keberlangsungan kehidupan, yang berbasis
pada falsafah hidup dan potensi masyarat
Jawa Barat serta dunia industri.
c.
Alokasi anggaran pendidikan dasar memerlukan
strategi implementasi kebijakan dalam bidang kurikulum, ketenagaan, pembiayaan,
sarana dan prasarana, serta peningkatan partisipasi masyarakat
d.
Implementasi kebijakan alokasi anggaran
pendidikan dasar akan meningkatkan Angka Melek Huruf, dan meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah
e.
Meningkatnya Angka Melek Huruf dan Rata-rata
Lama Sekolah akan meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Jawa Barat.
f.
Mutu pendidikan dasar merupakan konsep
yang mengaitkan Indeks Pendidikan masyarakat Jawa Barat dengan budi perkerti
luhur serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar