Senin, 17 Oktober 2011

Paradigma dan Teori Pembangunan

Administrasi Pembangunan
Harjoko Sangganagara, (Ed.)

Modul 1
Konsep-konsep Pembangunan

 Paradigma pertumbuhan Ekonomi (Teori Klasik, Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern, Teori Perdagangan sebagai Mesin Pertumbuhan, Teori Tahapan Pertumbuhan).
 Paradigma Pembangunan Sosial ( Teori Pemerataan melalui Pertumbuhan, Teori Kebutuhan Dasar Manusia, Teori Pemecahan Masalah Pengangguran, Teori Ketergantungan, Teori Hak Asasi Manusia (HAM), Teori Pembangunan yang Berpusat pada Rakyat)
 Paradigma Pembangunan Manusia (Teori Perluasan Pilihan Manusia )

1. Paradigma Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan menurut literatur –literatur ekonomi pembangunan sering didefinisikan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dari pendaatan riil per kapita melalui peningkatan dan produktivitas sumber daya.

a. Teori Klasik
1) Division of labor.
Adam Smith (1776). Mengajukan teori bahwa pembagian kerja (division of labor) akan meningkatkan produktivitas dan peningkatan pendapatan.
2) Limits to Growth.
Malthus (1789) David Ricardo (1917) melahirkan pemikiran mengenai Limits to Growth atau batas pertumbuhan

b. Teori pertumbuhan ekonomi modern
1) Physical capital formatian (akumulasi modal).
Teori ini berpijak pada pandangan Keynes (1936) yang menekankan pentingnya aspek permintaan dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang.
a) Capital Output Ratio.
Harrod (1948) Domar (1946) . Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingkat tabungan (investasi) dan produktivitas kapital (capital output ratio). Makin besar tabungan makin besar investasi makin tinggi pertumbuhan ekonomi
b) Surplus of Labor.
Arthur Lewis (1954). Dengan model Surplus of labor memberi tekanan pada peranan jumlah penduduk yang mengasumsikan terdapat penawan tenaga kerja yang sangat elastis.
c) Neo Klasik
Teori ini mulai memasukkan unsur teknologi yang diyakini akan berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Teknologi sebagai faktor eksogen dapat dimanfaatkan oleh setiap negara sehingga akan terjadi konvergensi dan kesenjangan akan berkurang.
2) Human Capital (peningkatan kualitas dan investasi sumber daya manusia
a) Teori human capital.
Becker (1964) : Produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan latihan serta kesehatan).
b) Teori Endogen.
Teknologi bukan faktor eksogen tetapi faktor endogen yang dapat dipengaruhi oleh verbagai variabel kebijakan. Sumber pertumbuhan dalam teori endogen adalah : Stok pengetahuan dan ide baru mendorong tumbuhnya daya cipta, kreasi, inisiatif yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan inovatif dan produktif. Ini menuntut kualitas sumber daya yang meningkat.

c. Teori perdagangan sebagai mesin pertumbuhan .
Perdagangan internasional merupakan mesin pertumbuhan.

d. Teori tahapan pertumbuhan.
1) Lima tahap pertumbuhan.
Rostow (1966). Transformasi bisa dijelaskan melalui Lima tahap pertumbuhan adalah :
a) Traditional society
b) Preconditions for growth
c) The take-off
d) The drive to maturity (bergerak ke kedewasaan)
e) The age of high mass-consumption
2) Transformasi
Chenery dan Syrquin (1975) mengatakan bahwa perkembangan ekonomi akan mengalami transformasi (konsumsi, produksi dan lapangan kerja) dari perekonomian yang didominasi sektor pertanian menjadi didominasi sektor industri dan jasa.

2. Paradigma Pembangunan Sosial

a. Teori Pemerataan dengan Pertumbuhan.
Bank Dunia (1974) menyeponsori sebuah model pembangunan yang dinamakan redistribution with growth (RWG)

b. Teori Kebutuhan dasar manusia.
Strategi basic human needs (BHN) menekankan pada public service dan jaminan akses orang miskin.

c. Teori Pemecahan masalah pengangguran
Todaro (1985). Memecahkan masalah pengangguran dapat memecahkan masalah kemiskinan dan pemerataan pendapatan.

d. Teori Ketergantungan
Analisisnya didasarkan adanya interaksi antara struktur internal dan eksternal. Daerah pinggiran hanya dijadikan daerah jajahan (periphery versus metropolitan) dan dijadikan produsen bahan konsumen produk.
1) Marxis dan Neo Marxis.
Mengambil perspektif perjuangan kelas . resep pembangunan untuk daera pinggiran adalah Revolusi
2) Non Marxis.
Melihat masalah ketergantungan dari perspektif nasional dan regional. Yang perlu dibangun adalah bangsa/rakyat (nation building).

e. Teori HAM
Proses pembangunan harus menghasilkan :
 Terciptanya solidaritas baru yang mendorong pembangunan yang berakar dari bawah (grass roots oriented).
 Memelihara keragaman budaya dan lingkungan
 Menjunjung tinggi martabar serta kebebasan manusia dan masyarakat

f. Teori Pembangunan yang Berpusat pada Rakyat
Teori ini muncul di Era pasca industri yang menekankan kesejahteraan rakyat, keadilan dan kelestarian. Pertumbuhan manusia didefinisikan sebagai perwujudan yang lebih tinggi dari potensi-potensi manusia. Memberi peran pada individu bukan sebagai obyek melainkan sebagai pelaku yang menetapkan tujuan dan mengendalikan sumber daya dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Menghargai dan mempertimbangkan prakarsa rakyat dan kekhasan setempat.

3. Paradigma Pembangunan Manusia.
a. Teori Perluasan pilihan-pilihan manusia
tujuan pokok pembangunan adalah memperluas pilihan-pilihan manusia. Teorinya terdiri dari dua :
 pertama, pembentukan kemampuan/kapabilitas manusia seperti tercermin dalam kesehatan, pengetahuan dan keahlian yang meningkat.
 Kedua, penggunaan kemampuan yang telah dipunyai untuk bekerja, untuk menikmati kehidupan dan untuk aktif dalam kegiatan kebudayaan, sosial dan politik.
Empat unsur penting : peningkatan produktivitas; pemerataan kesempatan; kesinambungan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

UNDP (United Nations Development Program) mengajukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) . IPM merupakan indikator komposit yang bertumpu pada tiga komponen :
 Kesehatan (sebagai ukuran longevity )
 Pendidikan (sebagai ukuran knowledge)
 Tingkat pendapat riil (sebagai ukuran living standard)

Konsep pembangunan manusia ini dianggap paling lengkap dan merupakan sintesa dari pendekatan-pendekatan sebelumnya.